BOOKING TIKET PESAWAT

Kewirausahaan kolektif merupakan kombinasi dari berbagai sifat dan perilaku manusia

Kewirausahaan kolektif merupakan kombinasi dari berbagai sifat dan perilaku manusia. Info sangat penting tentang Kewirausahaan kolektif merupakan kombinasi dari berbagai sifat dan perilaku manusia. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Kewirausahaan kolektif merupakan kombinasi dari berbagai sifat dan perilaku manusia

Keempat, inovasi yang berproses, dan keterikatan pada fokus dengan dukungan modal yang memadai. Sinergi ini perlu dijaga kesinambungannya. Sebagai bahan telaah, maka kita dapat menengok ke sejarah bisnis Asia Timur, termasuk di kawasan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang menunjukkan proses yang tidak kenal lelah dan frustrasi, seperti Sony Electronics, National/Panasonic Electric, industri otomotif Toyota, Honda, Hyundai, Haier (China), bahkan International Malaysian Shipping Corporation, Shangri La Hotel, dan sejumlah bisnis lain yang awalnya merupakan inisiatif perorangan dengan skala operasi kecil, bahkan kurang dikenal oleh lingkungannya. Dengan memperoleh bahan pembanding, maka hendaknya masyarakat sebagai pemangku kepentingan (stake holders) jangan meremehkan pula sejarah perusahaan di Nusantara ini layaknya Kelompok Sahid Hotel, Citra (Ciputra), Lippo (Mochtar Riyadi), Maspion Alim Markus), hingga kelompok bisnis Haji Kalla di luar Jawa, yang dalam prosesnya sebagai bisnis keluarga, yang awalnya pun kurang dianggap. Otomotif. Kotabumi. Lampung Utara. Namun, mereka juga mencatat sejarah mampu tumbuh masuk ke kelas menengah dan kemudian membesar melalui proses, seperti mendaki gunung. Mendaki gunung pun kadang-kadang mandek untuk menarik napas, bahkan kalau perlu mencari inisiatif segar dengan membangun jalan baru yang lebih cepat ke tujuan dengan risiko seminimal mungkin. Belakangan ini, proses kewirausahaan kolektif juga mulai memberi kontribusi sebagai fokus dalam pertumbuhan perusahaan. Dalam merintis jiwa kewirausahaan yang bukan spekulati memang proses perwujudannya tidak semudah apa yang dicitrakan. Repotnya, kalau yang menjadi anggota kewirausahaan kolektif, maka mudah terjebak dalam rasa takut gagal, dan was was dicemoohkan oleh yang berada di luar kelompok, apalagi dihambat dalam proses pewujudannya oleh oknum birokrasi yang belum pernah mengalami pahit getirnya menjadi pelaku bisnis, antara lain di sektor industri, perdagangan, transportasi, dan pariwista. Kewirausahaan kolektif merupakan kombinasi dari berbagai sifat dan perilaku manusia, yakni talenta, energi, komitmen dan berinovasi sebagai suatu tim. Dalam kewirausahaan kolektif, maka potensi dan keahlian dan sifat dapat dipercayai/ diandalkan (skill and credibility) individual yang diintegrasikan dalam suatu kelompok yang saling mencerahkan dalam visi dan karya. Melalui kelompok tersebut, maka sejatinya memotivasi karyawan dengan mengandalkan peranan manajemen menengah. Bagi kelompok dan manajemen menengah artinya harus tersedianya investasi dalam pemikiran berinovasi, sumber dana yang dibutuhkan dan waktu termasuk menghargai waktu tanpa kebiasaan mengulur waktu (just-in-time). Kebersamaan menciptakan nilai yang seimbang dalam arti co-creation of value dalam pasar yang dijadikan relungnya. Lalu bagaimana dalam bisnis keluarga? Di mana generasi pertamanya berdaya tahan melalui keuletan, dalam arti kreativitas hanya menjadi resepnya kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga atau kawan akrabnya yang seusia dengan kendali keuangan perusahaan. Jiwa kewirausahaan perlu dimiliki oleh juga oleh SDM organisasi/lembaga pemerintahan sebagai pelayan masyarakat yang disebut entrepreneurial government yang berbudaya inovatif, kreatif dan kompetitif untuk selalu lebih baik, lebih cepat dan lebih murah dalam memberikan layanan ke masyarakat sesuai dengan misi pertanggungan jawab sosial (social responsibility), dan bukannya mencari-cari alasan yang justru menunda-nunda pekerjaan.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger