BOOKING TIKET PESAWAT

Berbagi

Berbagi. Info sangat penting tentang Berbagi. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Berbagi

Berbagi. Kalimantan Timur. Lampung Utara. Kisah nyata di atas memberi satu pelajaran kepada kita. Bila kita selalu berpikir ‘apa yang akan saya dapat?’ (‘To Get’) maka yang kita peroleh adalah kegelisahan dan permusuhan. Sebaliknya, jika kita hanya berpikir ‘apa yang bisa saya berikan?’ (‘To Give) maka yang kita peroleh pastilah kedamaian, rasa hormat, rasa cinta dan persaudaraan. Tatkala kita berpikir ‘To Get’ hakikatnya kita masih terjajah. Terjajah oleh harta, terjajah jabatan, terjajah kepentingan dan terjajah oleh gengsi. Orang-orang merdeka adalah orang yang di dalam dirinya tertanam kuat sikap ’To Give’. Bila ia memiliki harta, ilmu dan karunia lainnya ia selalu berpikir kepada siapa semua itu harus dibagi. Yang ada di kepalanya hanyalah...berbagi... berbagi...dan berbagi. Negeri ini akan terus tumbuh, berkembang, maju dengan diliputi rasa cinta damai dan persaudaraan serta kemuliaan, bila sebagian besar kita mengembangkan sikap ’To Give’ ketimbang ’To Get’. Kita sebaiknya selalu ke depankan pertanyaan; ’apa yang sudah saya berikan buat anak, pasangan hidup, saudara, orangtua, bangsa dan Sang Maha Pencipta?’ Pertanyaan itu harus selalu tertanam kuat dalam setiap aktivitas kita. Buang jauh sikap ’To Get’ dalam keseharian kita. Bila semua orang sudah bersikap ’To Give’ maka kita sudah boleh mengatakan bahwa kita memang sudah MERDEKA. Mengurus uang ternyata tidak gampang. Pelajaran itu dirasakan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. Sejak awal, ia memang "rela" anggaran Rp 20 milyar dihabiskan untuk bonus bagi atlet peraih medali di SEA Games XXV Laos. Namun mantan juru bicara presiden itu kelabakan juga ketika jumlah anggaran yang harus dikeluarkan melonjak tajam menjadi Rp 27 milyar atau melampaui kalkulasinya. "Tapi saya tetap senang. Justru saya sedih kalau banyak uang tapi tak dipakai," kata Andi sembari tertawa. Selain bonus bagi atlet dan pelatih, yang totalnya Rp 16,575 milyar, pemerintah juga berencana mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan pengurus cabang olahraga untuk mengirim atletnya ke SEA Games XXV. Maklum, pada saat pemberangkatan, tak semua atlet dibiayai pemerintah dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sebagian besar justru dibiayai pengurus cabang olahraga masing-masing. Atletik, misalnya, dari 29 atlet yang dikirim, hanya 14 atlet yang dibiayai KONI. Selebihnya berasal kantong PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Dengan nada bercanda, Andi mengatakan, "Saya akan mengeluhkan keterbatasan anggaran itu kepada Menko Kesra," sembari melirik Menko Kesra, Agung Laksono, yang ikut hadir dalam acara bertajuk pemberian apresiasi bagi pahlawan SEA Games XXV Laos, Ahad lalu. Selain Agung, hadir pula chef de mission kontingen Indonesia sekaligus Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, dan Ketua KONI, Rita Subowo.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger